Zero Fight Hero

Thailand BMX Open C1 Suphanburi 2016
     Juara di balapan nasional, Asia, internasional hingga juara di Eropa. Rangking 4 Junior BMX race dunia pada musim 2016 diumur 17 tahun. Berlatih dengan juara dunia BMX race men elite. Itulah lawan terkuat dari satu-satunya pembalap junior Indonesia Jordhie Beally Korua pada kejuaran Thailand BMX Open C1 Suphanburi November 2016. Momen race ini adalah momen yang merubah hidupnya dan tak akan dilupakan oleh pembalap Indonesia ini.

     Jordhie Beally Korua yang lebih akrab dipanggil Billy ini lahir pada 24 Januari 1998 di Sentani, Jayapura. Beliau masuk SD pada umur 5 tahun tanpa lulus di TK terlebih dahulu. Disaat masuk SD ini orang tuanya membelikannnya sepeda roda 2 pertama dan mulai dari sini hobi bersepeda dari ayahnya diturunkan.

     Pada umurnya yang keenam Billy mengikuti lomba sepeda pertamanya di kota Jayapura. Lomba di kelas umur 6 tahun itu hanya diikuti oleh 8 pembalap saja. Saat lomba berlangsung Billy selalu memimpin di urutan depan begitu pun dengan laga final dia menjadi yang terdepan. Namun karena anak para panitia yang ikut berlomba tidak ada yang juara final kali itu diundur oleh mereka dengan menjadikan hari besok menjadi final sesungguhnya begitupun dengan kelas lainnya. Dihari esoknya hasilnya tak sama lagi, entah Billy hanya mengayuh santai sepedanya dan finish diurutan terakhir. 

     Selama rentang waktu SD hingga beliau lulus SMP, lomba sepeda yang diadakan di Jayapura tidak sampai 10 lomba diadakan. Beberapa kali juga dia memenangkan lomba balap sepeda yang didakan tersebut. Walaupun tak banyak lomba yang diadakan hingga SMP dia masih terus bersemangat untuk berlatih. Alasannya  karena dia ingin membawa Papua menjuarai PON (Pekan Olahraga Nasional) di cabang olah raga BMX race dan karena para seniornya selalu belum pernah melaju hingga PON dan hanya ikut meramaikan PraPON. 

Liga Pelajar BMX Adrenaline Park Surabaya 2012

     Setelah lulus SMP pada tahun 2012 Billy melanjutkan SMA di Surabaya dimana disana berada arena BMX terbaik se-Asia Tenggara. Dari sini karir BMX beliau dimulai. Billy lebih sering berlatih walaupun jarak yang harus ditempuh ke arena sekitar 11KM dan total 22KM untuk pulang pergi tiap harinya. Pulau Jawa lebih sering mengadakan lomba daripada di Papua, setiap bulan pasti selalu ada lomba diadakan. Namun kelas pulau Jawa memang lebih besar dapat dibilang kelas nasional karena di pulau Jawa lah tempat berkumpul atlet nasional. Hingga kelas 11 SMA Billy belum pernah sekalipun memenangkan lomba bahkan masuk babak finalpun tidak. Ketika awal kelas 12 SMA akhirnya dia berhasil meraih podium BMX nasional pertamanya di Yogyakarta dengan membawa nama Kabupaten Jayapura dalam kelas umur 15-16 tahun.

     Setelah beliau memenangkan lomba di Yogyakarta, Kabupaten Jayapura lalu membiayainya ke lomba BMX se Asia di Siak, Riau. Pada lomba tersebut Billy hanya mendapat juara 6 namun dari kekalahan ini Billy semakin keras untuk berlatih. Skill BMX beliau semakin meningkat namun nasib sial menimpa Billy terjatuh saat latihan dan mendapat luka yang cukup parah hingga tak bisa latihan BMX hingga sebulan. Setelah sembuh pun Billy masih sulit untuk beradaptasi kembali dan masih memiliki sedikit trauma, butuh waktu yang tidak sedikit untuk beradaptasi kembali. Lalu pada saat memasuki semester 2 kelas 12 SMA, Pihak sekolah melarang beliau untuk mengikuti lomba lagi dan fokus untuk mengikuti UASBN.

Thailand BMX Open Phayao 2015

     Seusai lulus SMA, Provinsi Papua merekrutnya dalam tim BMX PraPON Jawa Barat. Karena hal ini Beliau memutuskan untuk tidak berkuliah  dan fokus dulu hingga PON di ciamis pada tahun 2016. Pada  2015 Beliau memenangkan perlombaan internasional pertamanya di Pattaya Thailand dalam kelas Challenge men 17-18 tahun. Dilanjutkan pada bulan November beliau mendapat 2 emas lagi di Phayao, Thailand. Ditahun selanjutnya Billy mendapat lagi pundi-pundi emas di Sisatchanalai, Thailand pada bulan April. Dengan beberapa sertifikat tersebut Billy mendaftar kuliah ke salah satu universitas negeri di Yogyakarta dan karena telah masuk kuliah tersebut jadwal latihannya agak sedikit berkurang. Lalu pada PON 2016 di Ciamis Billy mendapat hasil yang kurang memuasakan.

     Tidak jauh setelah PON diadakan lomba internasional kembali di Thailand, Billypun ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Kali ini Billy sudah naik ke kelas men junior dan walaupun membawa nama Papua ke Thailand, semua lawan tau kalo beliau berasal dari Indonesia. Disinilah Ranking 4 dunia Kevin Van Groenendaal ikut berpartispasi jauh-jauh dari Belanda, karena ibunya adalah warga negara Thailand. Pada kelas Men Junior ini lah para jagoan dari negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea, Thailand hadir untuk menunjukkan taringnya. Berhadapan dengan jagoan negara lain Billy tetap bersemangat hingga saat pintu start berbunyi. Para pembalap lainya langsung melesat dan Kevin sudah melaju jauh di depan pembalap lainnya, Billy tertinggal jauh dibelakang. Nama Kevin selalu disebut oleh sang MC, pada lomba ini dialah pahlawan yang selalu menempati posisi pertama. Dari sini Billy sadar akan jauhnya perbandingan dirinya dengan kelas dunia. Billy merasa dirinya tak ada apa-apanya dan hanya pengisi kuota peserta saja.

     Lomba pada bulan November melawan rangking 4 dunia tersebut merupakan lomba terakhir Billy yang dibiayai Papua. Karena biaya yang cukup mahal disetiap lomba, Billy tidak pernah mengikuti lomba lagi. Sempat ada lomba internasional lagi dan Billy meminta bantuan dari Pihak kampus yang katanya akan mendukung diawal mendaftar kuliah dahulu, namun nyatanya pihak kampus seperti mencari-cari alasan agar tidak mengeluarkan biaya. 


0 comments:

Post a Comment