Media berkembang, manusia berkembang, tulisan jua berkembang. Kertas bukan lagi senjata utama penulis untuk menumpahkan ekspresi, kreatifitas dan imajinasi mereka. Seiring terus berkembangnya teknologi, penulis juga harus berevolusi. Memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengembangkan dirinya. Mengembangkan dirinya dengan terus belajar dan belajar.
Media hanyalah perantara. Kertas juga hanya perantara. Inti dari sebuah tulisan adalah story. Story yang bukan hanya soal alur atau penokohan cerita, tetapi nyawa dari sebuah tulisan yang dibuat. Story bagaikan jiwa dalam tulisan. Inilah yang membuat sebuah tulisan menjadi hidup. Tidak peduli dimana tempatmu menulis, hanya bagaimana menyampaikan story dari tulisan itu. Baik dalam kertas ataupun dalam media digital.
Pengalaman menarik yang kudengar dari talkshow interaktif bersama penulis-penulis muda berbakat seperti Syahid Muhammad, Bernard Batubara, dan Genta Kiswara. Talkshow dengan tajuk “Mereka yang Dilahirkan oleh Daring” dengan moderator Irwan Bajang ini memberikan wawasan dan pelajaran baru dalam dunia menulis.
Memang sebuah pelajaran yang sangat berharga yang kudapat hari itu. Bertempat di sebelah timur kota Jogja, tak jauh dari Kotagede. Mungkin hanya beberapa kejap saja dari sana. Sambutan dari ribuan buku yang terbaris rapi menghiasi sebuah gedung di sisi jalan Gedongkuning No.118. Akan terlihat pula riuh manusia yang ramai mengunjungi tempat itu. Hingga bapak-bapak tukang parkir yang seakan tak lelah mengatur banyaknya kendaraan pengunjung yang datang.
Festival Patjar Merah namanya, Semacam acara pameran buku dan literasi serta talkshow interaktif yang menghadirkan insan-insan dunia literasi sebagai narasumbernya. Awalnya kurang tertarik pergi ke acara buku-buku dan literasi. Karena memang biasanya jarang baca buku. Tetapi tugas dari dosen berkata sebaliknya. Maka (sebenarnya) dengan terpaksa, akhirnya hari Senin (4/3), kami pergi ke acara itu. Kesan saat pertama kali menginjakan kaki disana, kita disambut oleh meriahnya gerbang masuk berwarna merah dengan tulisan “Festival Kecil Literasi dan Pameran Buku”. Kemudian sedikit masuk, bapak-bapak petugas keamanan dan mbak-mbak cantik akan menyapamu ramah dengan senyuman. Serta kipas angin besar yang menghembuskan hawa dingin akan menyejukanmu. Saat sudah di dalam gedung, ribuan buku dalam berbagai jenis dan genre akan membuatmu terdiam. Harga buku yang ditawarkan disini sangat murah, mulai dari Rp 5000 saja. Banyak sekali jenis buku yang dipamerkan, mulai dari buku anak, teknologi, hingga buku-buku indie.
Acara yang sangat menarik tentunya, apalagi bagi para pecinta buku yang haus akan bacaan. Festival Patjar Merah ini dimulai dari tanggal 2 Maret 2019 sampai 10 Maret 2019 nanti.
x
0 comments:
Post a Comment