What do the numbers mean?




Seumur hidup aku tidak pernah mengetahui apa sebenarnya keanehan yang orang lain tidak miliki tapi justru aku memilikinya. Pada saat aku mulai menginjak usia 4 tahun, aku sudah mengenal angka dari satuan hingga ratusan. Aku pun bertanya-tanya kepada kedua orang tuaku kenapa di atas kepala mereka ada angka tujuh puluh - enam puluh lima dan lima puluh tujuh - dua puluh dua, namun mereka hanya menjawab bahwa aku adalah anak yang penuh dengan imajinasi dan kreatifitas yang cukup tinggi. Tetapi mereka berdua bilang padaku untuk tidak mengatakan angka-angka yang kulihat di atas kepala orang lain dan juga diriku kepada orang lain.

Begitu aku berada di bangku SD kelas dua, aku menyadari bahwa angka ada yang bernilai ribuan hingga jutaan. Aku pun mempelajari bahwa angka tidak hanya bisa ditambahkan atau dikurangi, tapi juga bisa dikali dan dibagi. Ketertarikanku terhadap angka-angka menjadi semakin meningkat ketika aku berada di bangku SMP. Tidak heran bahwa aku selalu menjuarai olimpiade matematika berturut-turut hingga aku lulus SMA.

Namun seiring dengan bertambahnya usia dan bertemu banyak orang, aku menyadari bahwa angka-angka yang ada di atas kepala orang lain mempunyai jumlah yang beragam. Misalnya guru matematikaku memiliki angka 16236 dan guru olahragaku 73201. Sampai aku duduk di bangku kuliah pun, arti dari angka tersebut tidak pernah terjawab. Angka-angka tersebut selalu berubah dari waktu ke waktu, bisa bertambah dan bisa juga berkurang. Agak lucu sekiranya kalau aku selalu membanding-bandingkan angka yang ada di atas kepalaku dan juga yang ada pada orang lain. Pada akhirnya aku semakin kompetitif terhadap angka-angka yang tidak jelas ini. Aku memiliki obsesi bahwa jangan sampai angkaku lebih kecil dari orang yang aku temui.

Suatu ketika aku melihat seorang pria yang angkanya sedikit lebih tinggi dari angkaku. Aku tertarik untuk mengikutinya agar mengetahui apa alasan yang membuat angkanya hampir menyamai angkaku. Kuikuti dia sampai suatu gang kecil yang sepi. Gelagatnya pun menjadi sangat mencurigakan. Ternyata pria itu sejak tadi sedang mengikuti seorang wanita.

Ia pun kemudian mengawasi sekitar dan aku refleks untuk bersembunyi di balik tembok. Setelah aku mencoba mengintip, ternyata pria tersebut sedang memperkosa wanita yang tadi ia ikuti. Angka si pemerkosa tersebut melonjak naik sekitar 10000 dari angka awalnya yang bernilai 962310, pada saat itu pula aku menemukan jawaban yang selama ini aku cari. Angka-angka yang tertulis mengambang di atas kepala manusia yang kulihat adalah jumlah dosa yang sudah ia perbuat.

Aku pun bergumam, “pantas saja angkaku selalu bertambah tiap kali menyingkirkan orang-orang yang memiliki angka lebih tinggi, ternyata hal itu juga adalah perbuatan dosa.”

0 comments:

Post a Comment