Pembunuhan di Ladang Tebu: Sebuah Karya Jurnalistik Rasa Sastra



Judul buku   : Pembunuhan di Ladang Tebu
Penulis          : Oryza Ardyansyah Wirawan
Penerbit        :  Gading Publishing dan Kalatida.com
Tahun Terbit : 2016
Cetakan         : Pertama
Tebal buku    : xviiii + 136 halaman
Ukuran buku : 12 x 18 cm
ISBN               : 978-602-0809-30-4
Harga             : Rp40.000,00

Dalam bukunya yang berjudul  “Pembunuhan di Ladang Tebu”, Oryza Ardyansyah Wirawan yang merupakan seorang jurnalis menjelma bak seorang sastrawan ulung. Ia berhasil mengemas hasil kerja jurnalistiknya menjadi sebuah karya yang ringan tetapi tetap berbobot. Dengan gaya penulisan yang luwes, liputan mendalam yang ia lakukan bisa tersaji seperti sebuah novel. Penyampaiann ceritanya tidak kaku.

Hal utama yang Oryza angkat dalam buku ini sebenarnya ialah tentang kematian juragan tebu di tangan perampok pada tahun 2005 silam. Peristiwa itu terjadi di Semboro, Jember, Jawa Timur. Sutrisno meregang  nyawa di tangan perampok yang menyatroni rumahnya. Peristiwa kelam itu berhasil Oryza tampilkan secara detail. Ia benar-benar bisa membangkitkan imaji pembaca.  

Oryza menuliskannya menjadi laporan yang sangat mendalam. Ia menelisik jauh ke belakang, mengangkat bagaimana kisah hidup Sutrisno di masa silam. Dengan gaya bahasa penulisan sastra, Oryza benar-benar menjabarkan bagaimana perjalanan hidup Sutrisno sedari kecil hingga akhir hayatnya. Selain itu, ia juga mengangkat tentang kematian-kematian yang menimpa keluarga Sutrisno di sepanjang hidupnya.

Dalam bab ketiga, Oryza bahkan menuliskan tentang kemaatian Ambar, anak perempuan Sutrisno yang bunuh diri di usia 12 tahun. Dalam bab ini, karakter Sutrisno sebagai sosok laki-laki yang keras benar-benar berhasil ditampilkan Oryza.

Tak berhenti di situ, di bab-bab keempat,  Oryza juga bergerak maju ke tahun 2008. Di sana ia menceritakan ihwal anak Sutrisno, Muhammad Ali Fikri terkait reaksinya atas kematian sang ayah. Oryza menceritakan Fikri yang berusaha mencoba mengungkap kematian Sutrisno yang ia rasa motifnya tidak sekadar kriminal murni.

Saya tidak menemukan kecacatan penulisan dalam buku ini. Oryza melakukannya dengan sangat baik. Tulisannya renyah, datanya juga kuat. Oryza menyajikan laporan jurnalistiknya secara utuh. Tentu saja, karya ini Oryza kerjakan melalui serangkaian proses liputan yang amat panjang. Ditambah kepiawaiannya menyajikan fakta, buku ini menjadi salah satu karya jurnalistik yang patut dibaca, khusunya oleh  mahasiswa ilmu komuniksi atau jurnalistik dan para insan media.



0 comments:

Post a Comment