Terjebak dalam Komedi Romantis yang Halu


“Life’s not a fairy tale. Girls like us don’t get that.” – Isn’t It Romantic, 2019.

Isn't It Romantic
(sumber: fandangonow.com)

Ketika seorang perempuan yang merasa dirinya tidak cantik harus terjebak dalam kisah cinta seperti di film-film komedi romantis. Mencoba bertahan menjalani kehidupannya bak perempuan cantik yang selalu mendapat perlakuan baik atas apa pun tindakannya. Yup, itulah cerita menarik yang disuguhkan film Isn’t It Romantic yang menggandeng Rebel Wilson sebagai pemeran utama, Natalie.

Film Isn’t It Romantic menampilkan kehidupan Natalie sebagai arsitek yang cenderung tidak percaya diri dan tertutup. Natalie biasa merancang garasi parkir bukan ruangan yang biasa mendapat perhatian seperti kamar atau lobby sehingga dirinya merasa malu untuk mengungkapkan ide rancangannya. Natalie diperlakukan dengan rendah oleh rekan kantornya bahkan oleh klien baru mereka, Blake—yang diperankan oleh Liam Hemsworth—yang menganggap dirinya bukan arsitek melainkan pesuruh yang tugasnya mengambil pesanan kopi saat pertemuan digelar di kantornya. Natalie akhirnya tidak jadi mempresentasikan garasi parkir rancangannya karena terlalu malu dikira pesuruh.

Whit, asisten Natalie dan rekan kantornya, Josh adalah satu-satunya yang tampak mendukung Natalie. Whit sibuk menonton drama komedi romantis di kantor yang sama sekali tidak disukai dan tidak dipercayai oleh Natalie. Baginya, komedi romantis hanyalah kebohongan sebab tidak ada tempat bagi orang sepertinya untuk merasakan situasi di dalam drama fiksi tersebut. Dirinya tidak pernah ‘terlihat’ oleh orang sekitarnya, tidak seperti pemeran dalam drama komedi romantis. Padahal Josh selalu mengajak Natalie untuk karaoke yang sebenarnya adalah ajakan berkencan tetapi selalu ditolak karena ia tidak suka karaoke dan terlalu menutup diri. Whit pun menyarankan Natalie—yang tidak peka ini—untuk bersikap lebih terbuka agar orang-orang dapat melihat dirinya lebih mudah.

Natalie mencoba mengikuti saran Whit untuk terbuka kepada seorang pria yang terlihat tertarik padanya tetapi ternyata sedang merampok dirinya. Hari-hari Natalie pun berubah sejak ia tidak sadarkan diri setelah dirampok di subway. Layaknya film komedi romantis yang mana pemeran utamanya berparas cantik, memiliki rekan kerja wanita yang menjadi saingan beratnya, dan berteman dengan seorang gay yang membantu mewujudkan cinta sejatinya, Natalie terjebak dalam situasi yang berbeda total dari kesehariannya.

Natalie yang dulunya tidak pernah ‘terlihat’ kini selalu mendapat perhatian oleh orang-orang berkat kecantikannya. Natalie bertemu Blake secara ‘sangat kebetulan’ karena hampir tertabrak, namun kemudian Blake jatuh cinta padanya. Tetangganya, Dony, yang dulu sangat kasar dan cuek kini menjadi sahabat gay Natalie yang nampak selalu membantunya kapan pun saat dibutuhkan. Setiap orang sangat ramah padanya, New York yang kumuh berubah menjadi bersih dan penuh bunga-bunga, apartemennya berubah mewah dan rapi. Natalie menyadari dirinya terjebak dalam komedi romantis. Ia pun meminta pertolongan Whit namun kehidupan komedi romantis mengubah asistennya menjadi saingannya. Akhirnya Natalie meminta bantuan Josh yang masih normal.

Hubungan Natalie dan Blake ternyata berjalan romantis seperti di film-film. Dengan bantuan Donny, Natalie pergi untuk berkencan dengan Blake. Mereka pergi makan malam di kapal pesiar mewah dan makan es krim di kedai yang sudah tutup. Meski demikian, Natalie ingin menyudahi kehidupan halunya di komedi romantis dan ingin segera kembali ke kehidupan asli. Satu-satunya cara adalah ia harus mendapatkan cinta sejatinya. Natalie berpikir kalau dirinya mencintai Blake yang tampan nan tajir, tetapi ketika Blake sudah mengucapkan kata “aku mencintaimu” Natalie tidak kembali ke kehidupan aslinya.

Josh bertemu Isabella
(sumber: Slash Film)
Josh yang dulunya menyukai Natalie malah bertemu Isabella dan berencana menikah. Josh menyadarkan Natalie bahwa ia tidak seperti Isabella yang percaya diri, mau berkaraoke, dan percaya akan kemampuan sendiri. Natalie kemudian sadar bahwa bukan Blake melainkan Josh orang yang ia cintai. Sekali lagi, dengan bantuan Donny, Natalie mencoba merebut kembali Josh. Ketika hari pernikahan Josh dan Isabella di gereja, Natalie ingin menggagalkan pernikahan mereka. Namun refleksi dirinya yang bahagia muncul berkelebatan di ingatannya hingga akhirnya ia sangat-sangat sadar dirinya sendirilah yang ia cintai, bukan Blake, bukan Josh, apalagi Donny hehe. Kehidupan asli Natalie yang menyebalkan pun segera saja menjemputnya dari drama komedi romantis.

Natalie kembali ke kantor namun dengan lebih percaya diri dan menghargai dirinya sendiri. Ia melangkah dengan yakin menuju ruang rapat dan mempresentasikan idenya tentang garasi parkir hotel. Ia berhasil meyakinkan kepada orang-orang dan kepada Blake saat meeting kalau garasi parkir yang tidak biasa diperhatikan oleh orang-orang bisa menjadi daya tarik baru di hotel Blake. Natalie akhirnya menyadari ketertarikan Josh pada dirinya selama ini. Mereka pun akhirnya berkencan. Film ditutup dengan para pemain yang menyanyi dan menari.

Film ini jelas sangat menyindir film-film komedi romantis yang klise dan kadang tidak masuk akal. Sosok seperti Natalie yang jarang menjadi tokoh utama dalam komedi romantis manapun mengingatkan kita pada kehaluan fiksi romantis tersebut. Bahwa kehidupan sempurna komedi romantis hanya bagi mereka yang cantik dan tampan dan bukan bagi selain mereka. Banyak orang yang bermimpi bisa menjalani kehidupan komedi romantis dan akhirnya menemukan pasangan sejati mereka, namun Natalie yang terjebak di dalamnya justru lebih menginginkan kehidupan asli yang normal. Garasi parkir dengan Natalie, perempuan yang tidak pernah terlihat adalah analogi menarik yang diberikan cerita ini. Film ini sendiri sebenarnya juga komedi romantis tetapi dengan cerita yang sedikit keluar dari alur klisenya. Film ini mengajarkan untuk mencintai diri sendiri dan...

Jika kamu berada dalam situasi yang dialami Natalie, segeralah keluar! It’s a trap.

Judul: Isn’t It Romantic
Sutradara: Todd Strauss-Schulson
Skenario: Erin Cardillo, Dana Fox, Katie Silberman
Pemain: Rebel Wilson, Liam Hemsworth, Adam Devine, Priyanka Chopra


0 comments:

Post a Comment