Norman, Bagas, Nonong, Andy, Bagong. Itulah nama-nama
panggilannya. Namun, banyak orang memanggilnya Bagas. Dia lahir di Yogyakarta
pada 27 Agustus 1997. Tumbuh besar di Yogyakarta namun kurang fasih berbahasa
Jawa. Sekarang Bagas sedang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi,
Universitas Negeri Yogyakarta. Merupakan alumni lulusan SMP Negeri 16
Yogyakarta, dan SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Bagas memiliki banyak nama panggilan. Hal itu disebabkan
karena perbedaan situasi, kondisi, dan siapa orang yang memanggilnya.
Teman-temannya memanggil Norman, ketika dalam lingkup pertemanan tersebut ada
lebih dari satu orang bernama Bagas. Biasanya mereka para “Bagas” berkumpul,
kemudian menyepakati untuk tidak menggunakan nama Bagas. Bagas merupakan nama
panggilannya pada umumnya. Nonong merupakan nama panggilan teman-teman Bagas ketika
masih menempuh sekolah dasar. Kala itu gaya rambut Bagas klimis dan menonjolkan
jidat yang lebar, dari situlah Nonong berasal. Andy diambil dari Normandya.
Norm(Andy)a. Merupakan sebuah usaha rebranding untuk menjadi ‘keren’, namun
tidak berhasil. Teman-teman lebih memilih memanggil dirinya dengan sebutan Norman. Sedangkan
Bagong, adalah panggilan dari Ibunya Bagas ketika dia tidak melakukan pekerjaan rumah hehe.
Tumbuh di sekitar kegiatan videografi, membuat Bagas ingin
terjun ke dunia tersebut. Ibunya Bagas mengajarikan bagaimana cara mengedit video
menggunakan Premiere. Itu sudah lama sekali. Sejak premiere versi 7.5 yang
masih bergambar kuda. Bagas mengisi waktu luang untuk mencari tahu lebih dalam seputar
dunia videografi. Ketika menginjak bangku SMA, Bagas mengikuti kegiatan yang
tidak jauh dari kegiatan videografi. Menjadi anggota divisi Publikasi,
Dekorasi, dan Dokumentasi, menjadi koordinator Dokumentasi, koordinator Film
Akhir Tahun, dan sebagainya. Hingga akhirnya, masuk ke jurusan yang tak jauh
berbeda, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi media.
Kini Bagas menjadi videografer lepas. Tukang suting lah. Kadang
liputan, event, atau acara hajatan lainnya. Belakang ini sering ikut agensi
travel sebagai tim dokumentasi, khususnya bagian drone. Cukuplah untuk menambah
uang saku dan jalan-jalan. Kelak Bagas ingin memiliki agensi multimedia, yang
dapat mengabadikan momen-momen berharga khalayak. Tentunya dengan cara olah
yang kreatif dan asik.
0 comments:
Post a Comment