Menikmati Sisa Hidup

          Seoarang manusia yang lahir dari seorang pedagang kecil disudut desa yang belum menikmati listrik kala itu. Dia diberi nama Lia Ahmad Abruron Baharsyah sering di panggil Aab, lahir sehat dengan bobot yang bisa di bilang gemuk dan menggemaskan.
Menjadi orang yang selalu memikirkan segala hal yang rumit bukanlah hobiku

            Hari harinya bahagia sebagai anak bungsu tidak berlangsung lama, ketika pada umur 6 bulan dia mengidap suatu penyakit yang mengharuskan dia dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan. Dengan bantuan selang-selang medis dia bertahan, antar ada dan tiada. Kala itu dokter sudah memberi sinyal kepada keluarga untuk segera mengikhlaskan putra sulung yang baru saja lahir kedunia ini. Tetapi sang ibu enggan untuk menyerah selama masih ada usaha yang bisa dilakukan untuk mmenyelamatkan anaknya.
            Dokter yang menangani Aab mengatakan bahwa pasien harus di berikan obat untuk dapat menolong nyawanya. Bukan tenpa alasan dokter tersebut meminta ijin kepada sang ibu untuk memberikan obat tersebut, karena obat tersebut akan memberikan efek samping yang dapat mengganggu saraf pada penggunanya. Ibu aab tidak punya banyak pilihan, pilihannya hanya dua, tidak menggunakan obat tersebut yang berarti membiarkan anaknya menghilang untuk selamanya atau memberikan obat tersebt dengan efek samping yang dijelaskan.
Jika kamu mendapati masalah maka tersenyumlah dahulu, minimal itu mengurangi beban yang ada diotakmu

            Pada akhirnya pilihan kedua adalah jalan yang dipilih, setelah di berikan obat tersebut akhirnya Aab mampu melewati masa kritis dengan bantuan obat tersebut. Aab tumbuh sebagaimana anak pada umumnya sampai dirinya sadar bahwa ada sesuatu hal yang berbeda dengan anak anak yang lain, dia tidak bisa mengendarai sepeda sampai kelas 6 SD, salah satu kakinya tidak bisa di gunakan secara maksimal, dan pertumbuhan kakinya tidak sama antara kanan dan kiri. Dia bertanya pada ibunya dan mendapatkan cerita seperti di atas, Aab bersyukur efek obat tersebut tidak menyerang saraf yang vital pada dirinya, dia tidak bisa membayangkan dirinya buta karena saraf mata terkena efek obat tersebut atau tidak bisa mendengar, berbicara atau yang lain.

            Hari ini yang penting bagi aab adalah menikmati kehidupan yang indah ini, menjadi pribadi yang mampu berguna bagi yang membutuhkan, dan yang paling utama adalah berbakti pada orang tua.

0 comments:

Post a Comment