Tahu Tek: yang Khas dari Surabaya Selain Bonek


Lapak Tahu Tek Cak Purwo di Sunmor UGM. Riri/Kelas Kreatif

Setiap mendengar kata Surabaya, telinga saya rasanya selalu sumringah. Tak bisa dimungkiri, saya memang jatuh cinta pada kota itu. Bukan karena saya lahir di sana, tetapi karena ada begitu banyak hal yang dimiliki Surabaya dan menurut saya istimewa.

Sebaga Kota Pahlawan, Surabaya seolah melahirkan masyarakat yang memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Salah satu hal yang saya ketahui datang dari dunia sepak bola Surabaya. Terlebih dari kelompok suporter Persebaya Surabaya, yaitu Bonek.

Saya ingat bagaimana Bonek memperjuangkan Persebaya yang  saat itu hampir dibuang PSSI dan diganti dengan Persebaya palsu. Bonek tak diam saja. Mereka berjuang sampa akhirnya Persebaya bisa kembali meramaikan dunia persepak bolaan Indonesia. Tak hanya itu, Bonek juga berjuang keras melawan stigma buruk yang selama ini menempel pada dirinya karena ulah media.

Ternyata, tak hanya sepak bolanya saja yang bisa membuat saya jatuh cinta. Kuliner khas Surabaya juga pandai memikat lidah. Salah satu yang paling terkenal ialah rawon. Selain itu, ada juga tahu tek.

Saya baru menikmati tahu tek sekali. Tepat pada hari Minggu kemarin. Hal itu juga bermula dari ketidaksengajaan saya ketika jalan-jalan dan mencari sarapan pagi di Sunday Morning UGM. Ketika sampai di depan Wisdom Park UGM, ada pedagang tahu tek yang melapakkan gerobaknya di trotoar.

Awalnya saya cuek dan tetap berjalan ke selatan. Berharap menemukan makanan lain yang bisa dijadikan santap pagi. Namun, saya tak menemukan makanan yang menarik hati. Akhirnya saya memutuskan untuk putar balik dan mampir ke sana. Tahu Tek Cak Purwo, namanya.

Rupanya, Cak Purwo memang asli Surabaya. Pagi itu ia mengenakan kaus polo berwarna hijau dengan logo Persebaya di dada kirinya. “Wah, Bonek ini,” batin saya.

Cak Purwo menawarkan tahu tek dalam dua varian. Tahu tek standar dan tahu tek istimewa. Tahu tek standar komposisinya terdiri dari ketupat , tahu, dan kerupuk. Sementara tahu tek istimewa berisi ketupat, telur, kentang, kripik, dan melinjo.

Saya memesan tahu tek standar. Semula saya ingin makan di tempat karena nuansa jajan di kaki lima menurut saya selalu menyenangkan. Namun, cuaca tak mendukung. Mendung memamng menggantung di langit Jogja pagi itu. Hujan juga beberapa kali turun dan berhenti.Akhirnya saya meminta Cak Purwo untuk membungkus pesanan saya. Saya hendak memakannya di kos saja.

Meski memesan tahu tek standar, ternyata seporsitahu tek saya dikasih telur juga. Bukan telur rebus ya, melainkan telur dadar yang disuwir. Rasanya enak. Seporsi tahu tek standar Cak Purwo dibanderol Rp13.000,00. Masih terjangkau dompet mahasiswa, bukan?


Tahu tek standar Cak Purwo. Riri/Kelas Kreatif.


Sebenarnya, tahu tek ini masih bersaudara dengan ketoprak atau kupat tahu. Selain komposisinya makanannya yang berbeda, bumbunya juga berbeda. Tahu tek diguyur bumbu kacang dengan campuran sambal petis. Dan menurut saya itulah yang membuat tahu tek menjadi istimewa dibanding kupat tahu atau ketoprak.

Pokoknya, tahu tek menjadi kuliner daerah yang patut dicoba.




0 comments:

Post a Comment