Soto Ayam Mas Wawan: Sarapannya Mahasiswa



Membahas tentang kuliner membuat saya jadi teringat diri saya sendiri. Ya, saya jarang bepergian dan jarang pilih makanan yang bervariasi. Hal ini tentu saja membuat saya kerepotan ketika disuruh untuk mengulas kuliner. Namun sebenarnya Yogyakarta adalah salah satu surga kuliner di Indonesia, bahkan jika kamu seorang mahasiswa sekalipun, kamu bisa mencicipi berbagai macam kuliner tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Inspirasi dari ulasan kuliner saya ini adalah hanya sebatas warung soto ayam yang buka dari jam 6 pagi dan akan tutup bila dagangannya sudah habis. Namun warung soto ayam ini bukan warung soto ayam biasa. Dalam sehari, warung soto ini bisa menjual puluhan hingga ratusan mangkok. Maka tidak aneh jika kamu datang ke warung ini lewat dari jam 12 siang warung soto ayam Mas Wawan sudah tutup. Ada orang yang mengatakan bahwa kuantitas belum tentu menyatakan kualitas, namun bagi warung soto ayam Mas Wawan ini, menurut saya hal tersebut tidak berlaku.

Mengetahui kalau warung soto ini cukup laris, saya memilih untuk datang sekitar pukul 7 pagi, di mana aktivitas warga sudah cukup ramai menyelimuti daerah Maguwoharjo dan sotonya pun belum habis diserbu mahasiswa. Ya, mahasiswa berbondong-bondong untuk sarapan di sini, selain karena rasanya yang sangat memanjakan lidah, juga karena harganya yang sangat ramah dengan dompet mahasiswa. Saya pun setuju dengan mahasiswa lainnya, hanya dengan 7.000 rupiah kamu sudah bisa mencicipi enaknya soto ayam Mas Wawan ini. Tapi kalau hanya datang untuk makan sotonya saja pasti cukup hambar. Di warung soto ini, kamu bisa makan soto ayam sambil didampingi sate ati dan sate usus seharga 1500 rupiah dan keripik tempenya seharga 500 rupiah saja. Makanan belum lengkap tanpa minuman pastinya, kamu bisa memesan teh panas atau es teh seharga 3000 rupiah dan jeruk panas atau es jeruk seharga 4000 rupiah.

Tempatnya pun menurut saya cukup rapi dan bersih untuk sekelas warung soto ayam pinggir jalan, dengan mejanya yang panjang dan kursi perorangan membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk sarapan bersama dengan teman-teman setongkrongan. Namun sayangnya saya sendiri baru bisa mengajak sepupu saya untuk makan di sini, belum sempat mengajak teman-teman sepermainan saya. Karena kebanyakan dari mereka ada yang sudah sibuk mengikuti kegiatan kampus, dan ada pula yang masih berbaring di pulau kapuk.

Membahas mengenai cita rasa dari soto ayam ini, mungkin kamu akan bertanya-tanya apakah benar soto ayam di tempat ini sebegitu enaknya? Perlu kalian ketahui, saya sebagai penulis ulasan ini adalah orang yang sangat pemilih dalam urusan makanan. Jika tidak cocok dengan lidah saya, maka saya tidak akan pernah menginjakkan kaki ke tempat makan tersebut. Terdengar jahat memang, tapi selera tidak ada yang bisa dibohongi. Khusus untuk soto ayam Mas Wawan, saya jadi kecanduan makan soto di tempat ini. Setiap kali saya memiliki waktu senggang di pagi hari, saya pasti datang ke tempat ini untuk menikmati sedapnya kuah soto dengan tetesan jeruk nipis yang membuat lidah saya termanjakan. Belum lagi daging ayamnya yang lembut dan gurih, ditambah sate ati dan sate ususnya yang manis-manis asin.

Overall, soto ayam Mas Wawan adalah salah satu kuliner favorit saya selama menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Tempatnya rapi, kuahnya nikmat, dan harganya bersahabat. Sangat-sangat recommended untuk kalian yang suka sarapan makanan berkuah. Maknyuuussss~

0 comments:

Post a Comment