Sedikit Repot Demi Harga Terjangkau

Hei! Sudah lama rasanya tidak berjumpa dengan kalian para pembaca. Saya memang belakangan ini menjadi sedikit mager untuk menulis, but i'm back! Maaf ya, saya nulis bahasanya kecampur-campur, biar keren aja, hehe. Baiklah saya akan memulai dengan membahas kenapa saya memberi judul demikian untuk tulisan kali ini. "Sedikit repot demi harga terjangkau" adalah judul tulisan yang terinspirasi dari fenomena orang-orang yang memaknai travelling dengan tujuan atau destinasi semata. Bagi saya seharusnya travelling bisa menjadi sesuatu yang lebih luas, bukan hanya sekedar tentang destinasi. "Yaelah ngaku aja kau tidak punya uang untuk jalan-jalan kan?". Oh, jelas. Benar sekali. Saya memang tidak punya uang, materi, atau bahkan waktu yang cukup bagi saya sendiri untuk travelling yang jelas-jelas untuk maksud bersenang-senang. Dan dengan dalih itu pula saya berusaha memperkuat perspektif saya melalui pernyataan salah seorang travel blogger yang sudah terkenal bernama Marischka Prudence. Dalam wawancaranya dengan media massa Asumsi di program "Pangeran, Mingguan" kak Pru menyatakan dengan terang bahwa dia tidak membeda-bedakan beberapa sebutan untuk traveller atau pun turis. Baginya ketika kamu melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bekasi pun bisa disebut travelling meski itu adalah perjalanan dinas.

Berlandaskan itu semua maka saya menyatakan diri bahwa perjalanan yang saya lakukan dari Jogja menuju Bandung dalam rangka mengikuti acara Bandung Hockey Festival adalah sebuah travelling. Kendati pun begitu saya tidak semata-mata ingin membahas tentang acara tahunan yang melibatkan beberapa negara tetangga kita tersebut mengingat ini festival internasional. Hal yang benar-benar ingin saya bahas dalam tulisan ini adalah bagaimana saya memaknai travel sebagai sebuah "perjalanan" dan bukan hanya sekadar berkunjung ke destinasi wisata atau kuliner. Memang tujuan utama saya ke Bandung saat itu adalah mengikuti kompetisi yang diselenggarakan dalam festival tersebut namun dalam "perjalanan" untuk sampai disana banyak hal yang bisa jadi menarik untuk dikisahkan.

7 Maret 2019 saya bersama teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hockey UNY berkumpul di ruang sekretariat kami demi membahas perjalanan yang akan kami lakukan ke Bandung. Ya, sebagai bagian dari perencanaan supaya uang yang di amanahkan kepada kami dapat dipergunakan dengan efesien maka berkumpul dan membahas hal seperti ini menjadi penting. Pada momen itu salah seorang teman saya yang juga ketua UKM Hockey mengatakan bahwa ia sudah cek jadwal kereta untuk keberangkatan kita tapi harga yang tersedia cukup mahal. Bukan kami tidak mampu tapi kalau ada yang lebih murah kenapa tidak? Seketika itu juga teman saya yang lain namanya Reza langsung menyambar dengan pertanyaan kepada forum "gimana kalau kita berangkat dari Kutoarjo?". Ada jeda hening sejenak sebelum kami bertanya kepada Reza "kepada harus begitu?

Ternyata Reza menemukan harga yang jauh lebih terjangkau jika kita melakukan perjalanan dari Kutoarjo ke Kiaracondong (stasiun di Bandung) ketimbang dari Lempuyangan ke Kiaracondong. Untuk momen itu saya bersyukur karena tidak menyerah terlalu cepat tapi kemudian muncul pertanyaan "Kutoarjo kan di Purworejo, jadi bagaimana kita kesana?". Ya, dengan tenang Reza menjawab kalau kita akan menggunakan kereta Pramek dari Lempuyangan jam setengah 6 pagi hari jum'at. Well, bukan hal yang sulit meskipun tidak bisa diremehkan. Malam sebelum hari keberangkatan kami berkumpul di kosku dan sama-sama bergadang karena esoknya jam 4 pagi kami harus sudah stand by Lempuyangan.

Singkat cerita semua rencana berjalan lancar. Kami pun senang dapat menghemat uang cukup banyak dengan rencana ini. Sebagai gambaran, jika kami menyerah dengan keputusan Lempuyangan langsung ke Kiaracondong kami akan menghabiskan uang sejumlah 150.000 rupiah untuk sekali jalan. Dengan keberangkatan dari Kutoarjo kami hanya menghabiskan uang sejumlah 70.000 rupiah, 8.000 rupiah untuk Pramek dari Lempuyangan ke Kutoarjo dan 62.000 rupiah dari Kutoarjo ke Kiaracondong. Ya, sudah itu saja yang ingin saya ceritakan kepada kalian. "Hei, mana kisah travelling-nya?". Oh, kamu baru saja membacanya, terima kasih.

0 comments:

Post a Comment