Melihat Sisi Positif Seorang K-pop Fans Dari Obrolan Patjar Merah

Para Pembicara Obrolan Korean Waves dan Industri Buku Indonesia

  Banyak orang melihat seorang K-pop fans itu hanya bisa jerit-jerit aja kalau lihat idolanya. Pokoknya banyak orang mengecap negatif K-pop fans. Padahal menurut saya yang mana saya sendiri adalah seorang K-pop fans hal yang kami lakukan gak melulu hanya jerit-jerit saja. Mungkin banyak dari kalian yang bakal mengatakan saya bias. Namun, coba simak penjelasan saya ini yang bisa saya jadikan bukti bahwa K-pop fans itu tidak melulu kerjaannya jerit-jerit dan fanwar.

  Beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 3 Maret saya dan beberapa teman saya mengikuti “obrolan” yang di adakan oleh Patjar Merah. Obrolan ini mengusung topik Korean Waves dan Industri Buku Indonesia. Pembicara pada obrolan ini adalah Cahyo Satria (Pemred “Shira Media”), Syafial Rustama (Pemred “bukune”), Shifra Luska (Penulis “BTS-Today We Fight!”), dan Asabell Audida (Penulis Novel Fanfiction “Eufloria”).

   Pada kesempatan emas ini keempat pembicara menyatakan gagasan mereka tentang Korean Waves dan Industri Korea. Hal menarik yang ingin saya ulas pada tulisan ini adalah kisah dari dua remaja putri, Shifra Luska dan Asabell Audida. Keduanya merupakan seorang K-pop fans dan bahkan telah mendeklarasikan diri mereka tergabung ke dalam fandom, yaitu ARMY. ARMY adalah nama fandom dari sebuah boy group bernama BTS (방탄소년단, re: Bangtan Sonyeondan). Keduanya adalah seorang ARMY yang mana tak kalah dengan idol mereka, mereka juga telah memiliki karya.

  Shifra Luska adalah penulis buku “BTS-Today We Fight!” sedangkan Asabell Audida adalah penulis sebuah fanfiction berjudul “Eufloria”. Berawal dari kecintaan mereka akan idola, mereka akhirnya mengikuti idola mereka dalam berkarya. Jika idola mereka, BTS, berkarya dalam bidang musik, Shifra dan Asabell berkarya dalam bidang kepenulisan.

  Inspirasi paling banyak mereka dapatkan tentu saja dari idola mereka, BTS. Shifra dan Asabell banyak terinspirasi oleh lirik-lirik lagu milik BTS. Shifra terinspirasi oleh lagu “Spring Day” sedangkan Asabell Audida terinspirasi oleh lagu “Mic Drop” dan sangat mengagumi lagu berjudul “Magic Shop”. Berawal mula dari arti dan makna lirik tersebut mereka akhirnya mulai menulis dan berhasil menerbitkan karya tulis mereka. Sebuah prestasi membanggakan yang patut di acungi jempol. Sebab saya yakin tidak semua K-pop Fans dapat mencetak prestasi seperti mereka.

  BTS merupakan public figure yang menyuarakan tentang bagaimana kita harus mencintai diri kita sendiri. Lewat album “Love Yourself” BTS menuangkan segala gagasan mereka tentang “cintai dirimu sendiri”. Bahkan akhirnya BTS di undang oleh PBB untuk berbicara tentang topik “Love Yourself” pada suatu kesempatan (lihat videonya disini: https://www.youtube.com/watch?v=XXCqBotaGRI). Tindakan BTS ini sangat menggerakan hati Shifra dan Asabell. Bahkan Shifra sejak mengenal BTS mulai mengikuti tentang issue Social Humanity. Di bio akun instagramnya, Shifra menuliskan “Be loud for humanity!”

BTS Turut Berbicara di PBB

 Tak hanya itu banyak sekali sisi positif dari seorang K-pop Fans. Mungkin dapat dikatakan bahwa menjadi seorang K-pop Fans mengajarkan kita untuk Spread the Love. Sebab para idol pun juga meng-influence para penggemarnya. Salah satu quotes yang saya sukai adalah post fancafe Kang Daniel, yaitu "Positive Makes Positive".

Sisi Positif Seorang K-pop Fans


Idol Mereka Sangat Berpengaruh Terhadap Mereka


0 comments:

Post a Comment