Sebuah Motivasi dalam Friend Zone


Film-film yang bertemah kisah percintaan, atau biasa juga disebut romance sangatlah laris di Indonesia. Hal ini dapat ditemukan dalam film-film lokal sampai tayangan soap opera atau sinetron di media massa yang puluhan jumlah dan season-nya. Konfliknya pun selalu monoton. Kalau tidak masalah perselingkuhan, ya tidak direstui orangtua. Hingga datang film bertema romance yang unik asal Thailand yang bercerita tentang "friend zone".
Friend Zone menggambarkan kisah seorang lelaki bernama Palm yang diam-diam menyimpan rasa dengan sahabatnya sejak SMA, Gink. Konflik dimulai ketika Gink mempunyai kekasih di SMAnya yang mengecewakan Palm. Namun Palm tetap merasakan hal yang sama terhadap Gink hingga mereka sudah dewasa. Saya stop disitu biar gak spoiler, hehe.

Alur cerita yang dipersembahkan film ini sangat mengalir dan dinamis. Hal yang paling saya sukai adalah selipan humor yang mampu membuat satu bioskop tertawa terbahak-bahak. Humor tersebut juga mendukung cerita cinta dua insan tersebut agar tidak monoton dan terlalu mellow tetapi tetap mengena. Bahkan untuk saya sekalipun yang kurang suka film bergenre romance.

Selain hal diatas, film yang berdurasi 1 jam 58 menit ini menyampaikan pesan kepada audiensnya agar tetap berusaha dan jangan menyerah dengan cinta. Apalagi anda-anda yang mendapat nasib serupa seperti Palm.




Walaupun saya agak kaget melihat penilaian imdb.com, film ini WAJIB ditonton bahkan jika anda kurang menikmati genre romance, karena menurut saya sangat disayangkan jika anda tidak menikmati emosi-emosi yang dirasakan saat menonton Friend Zone.

0 comments:

Post a Comment