Suasana Acara Obrolan Patjar |
Kemarin, (3/10) telah berlangsung diskusi menyoal fenomena Hallyu bertajuk Korean Waves dan Industri Buku di Indonesia di Gedong Kuning, Yogyakarta. Diskusi ini berlangsung kondusif dan disambut antusisme remaja yang sebagian besar adalah perempuan. Dimulai tepat pada pukul 15.30, diskusi ini turut mendatangkan penulis dan penerbit buku yang menyoal dampak supergroup Korea terhadap industri buku di Indonesia sebagai pemateri. Pemateri tersebut yaitu Cahyo Satria (Pemred Shira media), Syafial Rustama (Pemeed Bukune) , Shifra Lushka penulis BTS- Today We Fight!, serta Asabel Audida penulis fan-fiction Eufloria yang kini sedang digandrungi para remaja putri.
Ihwal kecintaan dan fanatisme terhadap produk Korea ternyata bukan persoalan remeh-temeh. Pasar yang dijanjikan juga tidak main-main. Melihat Korean waves sudah mulai merambah media bacaan, industri buku di Indonesia mulai memanfaatkan peluang yang prospek ini. Maka, lahirlah buku-buku, novel romance, fan-fiction yang sengaja diciptakan untuk meramaikan euforia pasar. Materi yang dijual juga tidak melulu soal percintaan, berbagai kampanye juga turut disampaikan sebagai respons terhadap fanatisme fenomena Hallyu yang marak terjadi. Seperti gerakkan anti fanwar hingga kampanye untuk mencintai diri sendiri.
Membaca dampak Korean Waves yang kompleks membuat fenomena ini penting untuk dibahas. Sebagian dari kita mungkin menjadi salah satu diantara yang menggilai produk-produk asal negeri gingseng tersebut tetapi enggan atau urung memahami apa yang sebenarnya kita nikmati. Kita sering melihat seseorang yang berlebihan kesukaanya terhadap drama korea atau idol mereka lalu melabelinya sebagai tindakkan yang "lebai" atau "alai". Boleh jadi hal itulah yang memang ditawarkan oleh industri hiburan Korea. Kita dibujuk untuk mengkonstruksi diri berdasarkan referensi subjektifitas yang ditawarkan namun bertentangan dengan akar tradisi.
Singkatnya, Korean Waves adalah ujung dari upaya moderniasi diri konfusianisme. Mengingat literasi bagi penikmat produk Korea yang terhitung kurang maka diskusi ini perlu untuk diapresiasi. Diskusi Korean Waves dan Industri Buku di Indonesia sendiri adalah rangkaian dari acara Patjar Merah yaitu kegiatan literasi dan pasar buku yang berlangsung sejak 2 Maret hingga 8 Maret 2019 nanti.
0 comments:
Post a Comment