Seorang ibu muncul sebuah layar
rekaman menggendong anaknya yang masih bayi, dilanjutkan dengan kebahagiaan
seorang anak bersama keluarganya dan berganti menjadi kumpulan remaja perempuan
yang merekam kegiatan mereka saat berada di suatu ruangan penuh lukisan. Hingga
temannya berlalu pergi salah seorang dari ketiga perempuan tersebut memasang
selang bantu pernafasan. Itulah adegan awal pembuka film five feet apart.
Five Feet Aparts adalah Film drama romantis yang dirilis di Amerika
pada bulan Maret 2019 merupakan hasil adaptasi dari novel yang ditulis oleh
Rachel Lippincont yang terbit pada tahun 2018 dengan judul yang sama, yang
kemudian difilmkan dan disutradarai oleh Justin Baldoni.
Film yang di bintangi oleh
Haley Lu Richardson (Stella Grant), Moises Arias ( Poe) dan Cole Sprouse (Will Newman)
ini berkisah tentang remaja penderita
penyakit langka yaitu Cystic Fibrosis (CF). Penyakit ini membuat Stella harus
menjaga jarak kontak fisik dengan sesama pasien lainnya. Penderita penyakit CF
diharuskan menjaga jarak sekitar lima kaki atau dua meter dalam melakukan
interaksi. Agar tidak semakin menularkan kuman yang akan semakin memperparah
penyakit mereka. Penurunan fungsi pada paru-paru penderita penyakit CF
mengharuskan mereka membawa selang oksigen sebagai alat bantu pernapasan dan
masker khusus.
Akan tetapi Stella tidak
putus asa dengan hal ini. Ia tetap melakukan aktivitas layaknya remaja pada
umumnya. Selain melakukan pengobatan dan terapi secara rutin dari rumah sakit,
ia juga mencatat kegiatan kesehariannya dalam jurnal hariannya, membaca buku,
dan membuat vlog tentang aktivitasnya di rumah sakit di Youtube. Berbeda halnya dengan Stella,
Will penderita CF yang baru divonis
penyakit ini sekitar delapan bulan kehilangan semangat hidupnya dan cenderung
tidak mau mengikuti prosedur pengobatan dari rumah sakit. Pertemuan pertamanya
dengan Stella di awali dengan sikap putus asa yang diawalinya dengan perkataan untuk
apa mengikuti prosedur pengobatan kalau ujung-ujungnya dipertemukan pada
kematian dalam waktu dekat.
Karakter Will yang cenderung
sembrono dan mengabaikan prosedur dan kehadiran Will yang seringkali muncul
secara tiba-tiba di hadapan Stella merasa terganggu. Stella yang cenderung mematuhi prosedur ketat
yang diberikan rumah sakit akhirnya lebih memilih menghindar setiap Will
mendekat. Resiko akan adanya silang penyakit akan semakin besar, jika mereka
saling berdekatan. Namun Will justru melakukan hal sebaliknya, ia semakin
penasaran dengan kehidupan Stella melalui hingga akhirnya menemukan bahwa kakak
Stella yang sering memberikan semangat meninggal akibat kecelakaan yang tidak
di jelaskan.
Ia semakin mendekati Stella
dengan maksud memberikan semangat kepada Stella. Stella yang terus menghindar
tidak berhasil membuat Will jera, dan menuruti prosedur medis. Hingga akhirnya Stella mengetahui bahwa Will
adalah salah satu pasien yang tidak mau mengikuti prosedur pengobatan pasien CF
oleh rumah sakit. Stella memutuskan melakukan kesepakatan bahwa Will bisa
berinteraksi Stella dengan syarat jarak interaksi sejauh tongkat biliar yang di
bentangkan diantara keduanya atau sekitar
lima kaki.
Kisah romansa klasik yang
remaja yang memiliki persamaan mengidap penyakit kronis, berujung pada narasi
cinta mengalahkan segalanya. Tidak terkecuali dalam cerita dua sejoli yang
terkena penyakit mematikan satu ini. Interaksi
antara Stella dan Will pada akhirnya berujung pada kedekatan diantara keduanya,
didukung oleh Poe sebagai sahabat dekat Stella. Kedekatan keduanya menimbulkana
rasa saling menyemangati satu sama lain dan
saling memberikan dorongan untuk keluar dari keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Akibat kedekatannya dengan Stella, Will pun akhirnya mengikuti prosedur
pengobatan yang ada.
Namun
karakter Will yang awalnya tidak disukai oleh Stella ini, kurang tereksplorasi latar
belakangnya kecuali dari tuturan will dan kepiawaian melukis yang ditunjukkan
oleh Will. Momentum manic pixie dream boy
muncul ketika Will merelakan donor
paru-paru untuk menyelamatkan hidup kekasihnya Stella. Padahal ia bisa saja
menggunakan donor paru-paru tersebut untuk memperpanjang usianya sendiri.
Meskipun
tahapan romantisme remaja tak banyak
berubah dimulai dari pertemuan pertama, masa pendekatan, kontak fisik hingga
pacaran. Akan tetapi ada variasi alur cerita dimana tahapan umum itu tak
berlaku untuk Stella dan Will. Termasuk pola persahabatan mereka bersama Poe. Mereka
berinterasi namun dengan jarak yang telah ditentukan. Kesan yang tertulis dari film ini selain
mengulik perjuangan para penderita CF juga tentang cara memaknai kehidupan yang
ada saat ini. Meski dipenuhi dengan keterbatasan dalam berinteraksi hingga
pertimbangan yang membawa pada ambang kematian. Semua itu kembali kepada
pilihan manusia dalam menikmati dan memaknai kehidupan yang ia miliki.
0 comments:
Post a Comment